IbM PENGRAJIN PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN PLAT SENG

  • Kunto Hamijoyo Akademi Teknologi AUB Surakarta
  • Joko Rochmadi Akademi Teknologi AUB Surakarta
Keywords: ukm, alat rumah tangga, plat seng

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak dibidang home industri baik makanan, bahan pangan, kerajinan maupun lainnya memiliki peranan besar dalam rangka pemulihan ekonomi kerakyatan selama ini, sehingga sumber-sumber daya lokal perlu diberdayakan dengan membina unit-unit usaha terpadu. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah, pengembangan kemampuan inovasi dari lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk unggulan daerah serta pengelolaan sumberdaya yang optimal di UKM-UKM yang berpotensi.
Salah satu UKM Potensial yang akan menjadi mitra dalam kegiatan P3M AT- AUB Surakarta adalah : UKM berbahan dasar plat galvanis, stanles dan plat lainnya. Di kabupaten Klaten tepatnya di Kecamatan Polanharjo, yaitu desa sidowayah dan desa Koripan ada industri kecil berbahan dari plat. Pemilik industri di Sidowayah tersebut adalah bapak Joko Haryanto dan pengrajin lainnya di desa koripan adalah bapak Amad. Peralatan rumah tangga yang diproduksi oleh UKM tersebut adalah ; Oven, dandang, ceret, porong, loyang dan cetakan roti, serta souvenir lain sesuai pesanan pelanggan / konsumen.
Plat yang sering dipakai adalah, seng, stanlis, galvanis dan plat alumunium. UKM tersebut dalam satu minggu tiap pengrajin mampu memproduksi ; 50 buah loyang, 10 buah ceret, dan 5 buah dandang, dan beberapa peralatan model lain. Dalam berproduksi, UKM mempekerjakan 3 orang karyawan dan pemiliknya sendiri. Peralatan pendukung dalam proses produksi adalah ; pukul kayu, pukul besi, kikir, gunting, tang, penggaris, rel, dan endrauw. Pangsa pasar / kongsumen yang telah diraih adalah ; Karesidenan Surakarta. Dari pangsa pasar yang telah diraih terkadang kelompok UKM sudah tidak mampu lagi memenuhi pesanan dari pelanggan . Hal tersebut karena pengerjaan masih serba manual.
Permasalahan yang sering muncul adalah banyaknya pemesanan produk/barang yang membutuhkan waktu yang lama, selama ini pengerjaan masih menggunakan sistem manual dan bertenaga manusia sehingga perlu adanya alat bantu produksi :
Selain alat tersebut diatas, kualitas pemasaran dan pengembangan usaha masih bersifat konvensional dan kurang tertibnya manajemen pengaturan dalam pemasaran terkait produk yang dihasilkan, maka pemasaran dalam program IbM ini, hasil-hasil produk pengrajin akan pasarkan lewat Website.

Published
2019-04-13
Section
Articles